Kamis, 10 Maret 2011

Tugas IBD 3 : Manusia dan Cinta Kasih

Tugas IBD 3 : Manusia dan Cinta Kasih,

A. Pengertian Cinta Kasih,
Cinta adalah rasa sangat suka dan menarik hati. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau belas kasihan. Perbedaanantara cinta dan kasih adalah cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih kepada bagaimana mengungkapkannya keluar. Artinya dengan adanya cinta, kasih baru dapat dinyatakan.

Menurut Erich Fromm, cinta itu lebih terutama memberi, bukan menerima. Dalam memberi ini, Erich menyatakan ada empat unsur di dalam cinta, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Sedangkan menurut Dr. Sarlito W. Sarwono dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.

Dalam Al Quran, cinta dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan jihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri, dan kerabat. Sedangkan cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

B. Cinta Menurut Ajaran Agama,
Tak dapat diragukan lagi, bahwa semua agama di dunia ini mengajarkan kepada pemeluknya untuk saling mencintai dna mengasihi. Berbagai bentuk cinta yang diajarkan agama, antara lain adalah,
1. Cinta Diri,
Cinta Diri ditandai dengan tindakan untuk mengembangkan potensi diri, mencintai hal-hal yang mendatangkan kebaikan pada dirinya, dan menghindari segala keburukan. Cinta diri hendaknya diimbangi dengan cinta kepada sesama, dan cinta kepada Tuhannya,
2. Cinta Kepada Sesama Manusia,
Agar manusia dapat hidup serasi dengan orang-orang di sekitarnya, diperlukan cinta kepada sesama manusia. Dengan cinta kepada sesama manusia, kehidupan akan menjadi harmonis. Hal ini bisa dilakukan dengan saling membantu, tidak mementingkan diri sendiri, kerjasama, dll.
3. Cinta Seksual,
Cinta erta kaitannya dengan dorongan seksual. Dorongan seksual disini mengandung perngertian lebih luas, yaitu ketika seseorang merasa nyaman dan tentram jika berada di dekat orang yang dicintainya, keserasian, kerjasama, dll.
4. Cinta Kebapakan,
Dorongan cinta bapak tidak bisa disamakan dengan cinta ibu, karena seorang bapak tidak memiliki ikatan fisiologis layaknya seorang ibu. Cinta seorang bapak, lebih ke cinta akibat dorongan psikis, yaitu kebanggaan, kesenangan, rasa aman, tanggung jawab, dll.
5. Cinta Kepada Rasul,
Seoarang beragama akan mencintai rasulnya, sebagai orang yang telah menunjukkan jalan keselamatan bagi dirinya.

C. Kasih Sayang,
Kasih sayang mengandung pengertian perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Seoarang muda mudi yang sudah menikah, maka mereka tak lagi bercinta-cintaan, namun juga berkasih sayang. Jika cinta adalah perasaan intim yang menunjukkan perasaan suka, maka sayang adalah aktualisasi dari rasa cinta itu.

Rasa kasih sayang ini dapat dilihat jelas dari orang tua kepada anaknya. Dari cara pemberian kasih sayang orang tua ini, dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
1. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif.
Si orang tua memberikan segala kebutuhan si anak, dan si anak menerima saja. Ini menyebabkan si anak merasa takut, ketergantungan, dll, sehingga si anak tidak mempu berdiri sendiri,
2. Orang tua bersifat pasif, anak bersifta aktif,
dalam hal ini si anak berusaha menunjukkan rasa sayangnya, namun didiamkan saja oleh orang tua, sehingga si anak merasa tak diperhatikan,
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif,
hubungan ini mengakibatkan ketidakpeduliaan masing-masing subjek, sehingga keharmonisan mustahil tercapai,
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifta aktif,
kedua belah pihak saling memberikan kasih sayang, sehingga terjadinya keintiman, kemesraan, dan saling menghargai,

D. Kemesraan,
Kemesaraann berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yangakrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab antara dua subjek yang berbeda. Pada dasarnya kemesraan merupakan perwujudan dari kasih sayang yang mendalam. Dengan kemesraan ini, seseorang terserap ke dalam pribadi orang lain, dan pada gilirannya akan memperkaya kreatifitas dirinya, menimbulkan rasa tentram, merasakan apa yang dirasakan orang lain.

E. Pemujaan,
Pemujaan adalah manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhannya biasanya dipahami menjadi dua hal yang berbeda.
1. Pemujaan karena rasa takut.
manusia menyadari bahwa Tuhan adalah sang pencipta. Namun ebgitu, manusia juga menyadari bahwa Tuhan adalah sang penghancur. Karena ketakutan akan kehancuran itulah, manusia mengadakan pemujaan kepada Tuhannya,
2. Pemujaan karena rasa cinta,
Rasa cinta kepada Tuhan menyebabkan seseorang merasa ingin dekat dengan Tuhannya. Cara untuk merasa dekat itu dilakukan dengan cara pemujaan, karena tidak mungkin cinta nya itu dinyatakan langsung kepada Tuhannya sama seperti kepada sesamanya,

Inti dari pemujaan adalah komunikasi antara manusia dengan Tuhan. untuk itu sebenarnya melalui pemujaan itu, manusia hendak berbincang dengan Tuhannya.

F. Belas Kasihan,
Kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain dan berusaha menunjukkan jalan keluar dari penderitaanya itu.

Setiap orang punya potensi belas kasihan, tapi tidak setiap orang mampu menggugah rasa belas kasihannya itu.

Banyak cara menyatakan belas kasih. Seperti yang telahs dicontohkan oleh para nabi dan rasul untuk berbelas kasih kepada mereka yang membutuhkan, seperti yatim piatu, janda miskin, orang-orang miskin, orang-orang sakit, dll,

G. Cinta Kasih Erotis,
Dari segala macam bentuk cinta kasih, cinta kasih erotis mungkin adalah cinta kasih yang eksklusif, dan tidak masuk akal. Misalnya, seoarang ibu cinta dan mengasihi anaknya yang tak berdaya, atau seseorangf mengasihi saudaranya. Hal ini dapat dijelaskan karena ada ikatan yang mendasari cinta kasih itu. Namun, cinta yang bersifat erotis tidak dapat dipahami secara akal sehat. Contohnya, seoarang wanita cantik jatuh cinta kepada seoarang pria hitam dan menurut sebagian orang tidak menarik. Ini, tidak dapat dijelaskan, namun jelas mengikat kedua orang ini.

Cinta erotis biasanya memuncak pada hubungan seksual. Hal ini tidak dikarenakan oleh kerakusan atau nafsu belaka, namun adanya dorongan penyatuan diri secara fisik, selain secara psikis yang telah didapatkan dengan saling mencintai. Biasanya rasa sepi lah yang mendorong keinginan seksual tersebut.

Cinta kasih pada hakekatya adalah kemauan untuk mencintai dan mengasihi dengan jiwanya sedalam-dalamnya dan dinyatakan dengan rasa sayang yang mendalam. Untuk itu sebenarnya tidak masalah dengan siapa seseoarang mencintai, atau apabila dalam pernikahan, tidak peduli apakah pasangannya adalah orang yang dipilihkan atau pilihan kita sendiri, hal itu tidak menjadi masalah, karena hakekatnya tujuan mencintai dan mengasihi adalah kemauan seseoarang untuk mau mencintai atau tidak, merasa tentram atau tidak, dan merasa nyaman atau tidak.

Tugas IBD 2 : Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusatraan

Tugas IBD 2 : Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusatraan,

A. Pendekatan Kesusastraan,
Ilmu Budaya Dasar pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Istilah Humanities sendiri berasal dari bahasa latin, humanus yang berari manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi, humantities berkaitan erat dengan nilai-nilai sebagai homo humanities.

Nilai-nilai itu bisa dipelajari, dan umumnya mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, dll.


Dari sekian banyak ilmu-ilmu humanities, seni dan sastra memagang peranan yang penting. Seni sendiri menjadi lebih efektif daripada cabang ilmu lainnya karena sifatnya yang fleksibel dan tidak terikat. Sementara itu sastra memegang peranan yang jauh lebih penting, karena beberapa alasan :

  1. sastra menggunakan bahasa, dimana bahasa adalah sarana yang dapat menampung semua pernyataan dan kegiatan manusia, selain juga untuk berkomunikasi memahami diri sendiri, orang lain, dan lingkungan di sekitarnya.
  2. sastra lebih mudah berkomunikasi, karena sastra adalah penjabaran. Berbeda dengan tarian, yang merupakan abstraksi yang harus dijabarkan lagi.
  3. Sastra didukung oleh cerita, sehingga gagasan lebih mudah tersampaikan dan oranga kan lebih tertarik,
Ilmu Budaya Dasar sendiri adalah ilmu yang mencakup semua cabang humanities tersebut, sehingga diharapkan dengan memperlajari ilmu budaya dasar, seseorang dapat mengembangkan kepribadiaanya menjadi homo humanities,

B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa,
Secara umum, prosa didefinisikan sebagai cerita fiksi ataui cerita rekaan yang memiliki pelaku, alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia, ada dua jenis prosa, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, kisash pelipur lara. Sedangkan prosa baru meliputi : cerita pendek, roman/novel, biografi, otobiografi, kisah, dll,

C. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi,
Prosa fiksi adalah prosa yang menggambarkan cerita, sehingga di dalamnya pasti ada pesan moral yang ingin disampaikan. Adapaun nilai-nilai yang dapat diperoleh pembaca melaluiu prosa fiksi antara lain adalah :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan,
dari membaca prosa fiksi, pembaca akan dibawa ke dalam cerita, tempat-tempat yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh pembaca. Deangan begitu pembaca akan bebas berimajinasi,
2. Prosa fiksi memberikan informasi,
karya fiksi tidak terlepas dari unsur eksternal pengarangnya, yang biasanya menempatkan keadaan sekitarnya, atau angan-angannya di dalam ceritanya. Deangan begitu, pembaca akan mendapatkan informasi yang begitu nyata dan indah dengan dijabarkan secara lengkap di dalam cerita,
3. Prosa fiski memberikan warisan kultural,
prosa fiksi adalah sarana yang tepat untuk memindahkan dan mewariskan budaya ke generasi berikutnya. melalui karya fiksi, pembaca disuguhi budaya di masa lampau, kebanggaan, dan lain-lain, seperti yang digambarkan dalam epos mahabarata dan ramayana, roman siti nurbaya, layar terkembang, dll.
4. Prosa emmberikan keseimbangan wawasan,
melalui prosa fiksi, seorang pembaca akan dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan yang mungkin belum pernah dialami oleh dirinya, atau bahkan di luar nalar, beserta bagaimana pelaku dalam cerita menyelesaikannya. Dengan begitu, seorang pembaca akan memiliki banyak pengalaman dan perspektif dalam menghadapi masalah yanag real di kehiidupannya,

Selain itu prosa fiksi juga dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan aspirasi jamannya seperti prosa di jaman perjuangan, Habis Gelap Terbitlah Terang, dll. Ada juga yang menggambarkan gejolak jamannya.
Ada begitu banyak nilai moral yang dapat kita pelajari dari sebuah prosa, karena pada dasarnya prosa adalah cerita yang terjadi di masyarakat. Prosa Epos Mahabarata dan Ramayana, memberikan kebanggan kepada kita sekaligus menunjukkan mana yang salah dan mana yang benar. Sama juga dengan hikayat Hang Tuah yang menggambarkan keberanian dalam menghadapi segala rintangan. Roman Siti Nurbaya yang memprotes adat istiadat, novel Laskar Pelangi yang menggambarkan indahnya persahabatan sekaligus perjuangan dalam menggapai mimpi-mimpi. Semua itu ada di dalam kehidupan kita sehari-hari, dan prosa fiksi mencoba menggambarkannya, dan sekaligus memberi perspektif bagaimana kita harus menghadapinya.

D. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi,
Puisi adalah bagian dari sastra yang berisi ekspresi pengalaman penyair mengenai dirinya, alam, kehidupannya, Tuhannya memalui bahasa yang artistik, estetik, utuh, dan dipadatkan,
Keartistikan puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura Bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, sarkastik, dan lain-lain dengan tujuan memberikan gambaran dengan jelas kepada pembacanya,
  2. Kata-kata yang ambigu atau memiliki banyak tafsir, sehingga setiap orang bisa menafsirkan dengan banyak hal,
  3. Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang berisi perasaan, sehingga terasa hidup,
  4. Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan tertentu, dengan tujuan memberikan kehidupan pada puisi,
  5. Pengulangan, berfungsi untuk menegaskan, dan menggugah hati,
Alasan-alasan mengapa puisi dimasukkan ke dalam ilmu budaya antara lain :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia,
pada dasarnya puisi berisi pengalaman hidup penyair. Dengan memperlajari puisi, seseorang dapat menghubungkan pengalaman pribadinya dengan pengalaman penyair yang dituangkan dalam puisinya,
2. Puisi dengan keinsyafan/ kesadaran individual,
puisi berisi curahan hati penyairnya, sehingga apa yang dikeluarkan oleh hati, akan diterima pula oleh hati,
3. Puisi dan keinsyafan sosial,
banyak puisi yang menggambarkan kehidupan sosial manusia, baik kritik, pujian, sarkastik, dll. Secara imajinatif,biasanya puisi menggambarkan suasana penderitaan/ ketidakadilan, perjuangan, konflik dengan sesama, pemberontakan terhadap hukum Tuhan, cinta kasih, dll.

Untuk mengakhiri pembahasan ini, berikut adalah cuplikan puisi dari WS Rendra dalam puisinya Episode,

kami duduk berdua,
di bangku halaman rumah,
pohon jambu di halam itu,

berbuah dengan lebatnya,
dan kami senang memandangnya,
angin yang lewat,
memainkan daun yang berguguran,
tiba-tiba ia bertanya,
"mengapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka?",
aku hanya tertawa,
lalu ia sematkan dengan mesra,
sebuah peniti menutup bajuku,
sementara itu,
aku bersihkan,
guguran bunga jambu,
yang mengotori rambutnya,

TUGAS IBD 1 : Kebudayaan dan manusia

Tugas IBD 1 : Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan. setiap budaya lahir dari kegiatan manusia, dan sebaliknya, manusia juga akan menghasikan budaya dari apa yang mereka lakukan. Tapi, apa sebenarnya manusia dan budaya itu sendiri? untuk memahami lebih dalam tentang manusia dan kebudayaan, ikuti pembahasan berikut :

A. Pengertian Manusia,
Manusia dapat dipandang dari berbagai segi keilmuan, baik secara kimia, fisika, biologi, ilmu ekonomi, dll. namun, dalam kaitannya dengan kebudayaan, tentulah pengertian kebudayaan berdasar ilmu sosial menjadi tepat untuk kita pahami dalam pembahasan ini. Dipandang dari ilmu sosial, pengertian manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, atau selalu membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Lebih jauh lagi, untuk paham apa dan siapa manusia itu sebenarnya, ada baiknya kita tahu unsur-unsur pembangun menusia. setidaknya ada dua pandangan mengenai unsur yang membangun manusia :
1. manusia teridiri dari empat unsur yang saling terkait,

  • Jasad : badan kasar manusia,
  • Hayat : mengandungunsur hidup, yang ditandai dengan gerak,
  • Ruh : pusat spiritual dan hubungan dengan Tuhan,
  • Nafs : kesadaran tentang diri sendiri,
2. manusia sebagai satu kepribadian yang terdiri dari tiga unsur,
  • Id : struktur kepribadian yang utama, yang berorientasi pada pemenuhan kesenangan diri, dan tidak berhubungan dengan dunia luar,
  • Ego : merupakan mediator antara Id dan dunia luar, yang menjadikan pemenuhan Id dapat diterima oleh oranglain,
  • Super Ego : terbentuk dari lingkungan eksternal, yang menanamkan aturan moral kepada manusia, agar Id dan Ego tidak menyimpang dari aturan di masyarakat,
B. Hakekat Manusia,
  1. Makhuk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh,
  2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya, dengan memiliki akal, perasaan, dan kehendak,
  3. Makhluk Biokultural, yaitu makhuk hayati yang berbudaya, sehingga dapat dipelajari secara bilogi dan sosial,
  4. Makhuk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena memiliki kemampuan bekerja dan berkerja, dan memiliki sifat estetis, etis, dan religius,

C. Kepribadian Bangsa Timur,
BNanyak orang membedakan antara kebudayaan timur dan kebudayaan barat. kebudayaan timur biasanya mengacu pada kerohanian, mist]ik, keramahtamahan, dan gotong royong. sedangkan kebudayaan barat biasanya mengacu pada kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna, dan individualisme.
namun, kedua hal itu dapat dilebur dalam pengertiannya manusia sebagai makhluk sosial budaya, terdiri dari delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran di sekitar diri pribadi.
7. Daerah tak sadar,

6. Daerah sub sadar,
kedua daerah ini terdiri dari bahan pikiran yang terdesak ke dalam, sehingga sering tak disadari oleh manusia, atau sadar tapi tak utuh. Misalnya gerakan-gerakan refleks, bernafas, dll.
5. Kesadaran yang tak dinyatakan,
terdiri dari gagasan yang disadari oleh diri, namun hanya disimpan dalam pikirannya. Misalnya : seseorang takut, sungkan, dan malu untuk menyatakan kesalahannya, atau karena takut dimarahi, dll,
4. Kesadaran yang dinyatakan,
artinya gagasan di dalam ikiran itu dinyatakan dalam kehidupan. Misalnya : adat istiadat, sopan santun, dll,
3. Hubungan karib.
Berisi konsepsi tentang orang, binatang, dan benda2 yang digauli secara dekat. Misalnya: hubungan kekeluargaan, binatang peliharaan, benda kesayangan, dll.
2. Hubungan berguna.
Yaitu konsepsi yang memberdayakan diri danoranglain berdasar kemanfaatannya. Misalnya, cara memandang seorang murid terhadap gurunya, berada di dalam lingkaran ini,
1. Hubungan jauh.
Merupakan pikiran tentang kebudayaan sendiri, namun tidak memiliki manfaat secara langsung, sehingga tidak ditindak lanjuti. Misalnya, orang pedalaman menganggap hidup di kota itu megah. namun hanya sebatas itu saja, tidak ada tindakan selanjutnya terhadap pikiran ini.
0. Hubungan Luar.
Sama dengan no 1, namun gagasannya tentang sesuatu diluar kebudayaannya. Misalnya, pikiran seorang pelajar tentang kehidupan di Amerika, dll.

D. Pengertian Kebudayaan,
Menurut akar katanya, kebudayaan berasal dari kata budayah (sansekerta) yang berarti budi/ akal. Sedangkan dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colerece yang berati mengolah tanah. jadi secara umum,kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan olehakal/ pikiran maunsia dengan tujuan mengolah tanah tempat tiggalnya. Kebudayaan meliputi segala aspek kehidupan manusia, seperti : pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dll.

E. Unsur-Unsur Kebudayaan,
Banyak ilmuwan mencoba mendefinisikan kebudayaan ke dalam beberapa unsur penyusunnya agar mudah dimengerti. Diantaranya adalah C. Kluckhon yang membagi kebudayaan ke dalam tujuh unsur.
1. Sistem Religi,
manusia menyadari bahwa ada dzat lain yang maha besar, sehingga manusia takut dan menghamba kepada Nya. inilah yang kini kita sebut sebagai agama,
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan,
manusia bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,
3. Sistem Pengetahuan,
sistem ini menghasilkan teknologi baru,
4. Sistem Mata pencaharian dan sistem ekonomi,
5. Sistem teknologi dan Peralatan,
6. Bahasa,
mulanya bahasa manusia diwuudkan dalam bahasa tanda/kode, kemudian menjadi bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan,
7. Kesenian,
Untuk memuaskan kebutuhan psikisnya,

Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan dibagai ke dalam dua hal, yaitu kebudayaan badaniyah, dan kebudayaan rohaniyah,

F. Wujud Budaya,
Ada tiga wujud kebudayaan,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia,
Hanya ada di dalam pikiran manusia sebagai sistem, ide, gagasan, dll,
2. Kompleks Aktifitas,
berupa aktifitas manusia berupa interaksi, seperti cara bergaul, dll,
3. Wujud sebagai benda,
merupakan produk/ hasil dari gagasan2 yang dikaryakan/ dibendakan,

H. Evolusi Kebudayaan,

Terjadinya perubahan kebudayaan itu dapat disebebkan oleh beberapahal :
  1. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk, inoveasi, dll,
  2. sebab-sebab perubahan lingkungan dan fisik tempat mereka hidup, seperti perubahan iklim, alan, dll,
Selain itu ada pula aspek yang memperngaruhi perubahan itu, yang berasal dari kebudayaan lain, sepreti akulturasi, asimilasi, dll. Yang memperngaruhi akulturasi adalah :
  1. Mudah tidaknya kebudayaan asing itu,
  2. Kecepatan individu dalam menerima unsur-unsur yang baru,
  3. Ketegangan apa yang timbul akibat akulturasi itu,

I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan,
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah : manusia sebagai perlaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia,
Dua hal ini nantinya akan melebur menjadi satu kesatuan, karena memang tak dapat dipisahkan. Pada masanya manusia menciptakan kebudayaan itu, dan akhirnya kebudayaan itu mengatur kehidupan manusia,