Pertentangan-pertentangan Sosial dan Integrasi Sosial Masyarakat
Pertentangan-pertentangan Sosial
dan Integrasi Sosial Masyarakat
A. Pendahuluan
Hidup bermasyarakat erat hubungannya dengan individu maupaun anggota masyarakat,kelompok atau golongan. Disini antara masyarakat satu dengan yang lain saling membutuhkan,sehingga lama kelamaan akan terbentuk ikatan-ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat oleh masyarakat untuk mengontrol anggotanya agar tidak keluar dari jalur yang sudah ada.
Pada setiap diri individu harus sudah terkandung rasa solidaritas,toleransi dan tenggang rasa sehingga memiliki tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan.
Kehidupan bermasyarakat akan sangat terasa harmonis dan menyenangkan bila masyarkat saling membantu dan menjaga hubungan tapi terkadang juga terjadi ketidak harmonisan antara masyarakat, karena tiap individu atau masyarakat memiliki sifat dan pandangan berbeda,karena itu sering mengakibatkan terjadinya konflik antara masyarakat dan bila keadaan seperti ini terus berlanjut maka bisa menimbulkan perpecahan.
B. Prasangka dan diskriminasi
Prasangka merupakan suatu anggapan terhadap sesuatu kepada seseorang maupun kelompok, dan cenderung mengarah ke hal-hal negatif.
Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negative terhadap orang objek atau situasi.Sikap seseorang baru bias diketahui apabila dia bertindak dahulu.kadang sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan, jadi parasangka bisa dikatakan sebagai kecenderungan yang tidak tampak atau tidak jelas kepastiannya,yang bersifat tidak realistis karena prasangka timbul dari masing-masing individu. Dan lama kelamaan kemudian berkembang menjadi sifat diskriminasi, sikap yang pilih kasih atau pandang bulu. Yaitu lebih mementingkan diri sendiri atau golongan sendiri sehingga tidak jarang menyebabkan adanya ketidakadilan.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan dikriminasi :
1. Berlatar belakang sejarah
2. Adanya perkembangan sosio-kultural dan situasional
3. Bersumber faktor kepribadian
4. Perbedaan keyakinan dan agama
Usaha untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. Perluasan kesempatan kerja
3. Sikap terbuka dan lapang dada
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma kebudayaan sendiri sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakanya dengan kebudayaan lain. Sikap ini dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung.
C. Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat
Cirri-ciri konflik :
1. Terdapat atau terlibatnya individu atau golongan yang bertentangan
2. Memiliki perbedaan masing-masing antara golongan baik kebutuhan,tujuang,masalah,nilai,sikap maupun gagasan.
3. Adanya interaksi antara kelompok yang bertentangan tersebut.
Konflik merupakan tingkah laku yang timbul dari dalam diri individu atau emosi, sehingga menyebabkan adanya permusuhan dan kebencian.
Lingkungsn terjadinya konflik karena :
1. Dalam taraf diri seseorang
2. Dalam taraf kelompok
3. Dalam taraf masyarakat
Cara-cara pemecahan konflik :
1. Elimination : pengunduran diri dari salah satu pihak yang berkonflik
2. Subjugation atau domination : orang atau pihak yang mempunyai kekuatan untuk dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3. Mjorityh rule : dengan melakukan voting untuk menentukan keputusan,tanpa mempertimbangkan argumentasi
4. Minority con]]sent : kelompok mayoritas dan minoritas saling bekerja bersama
5. Compromisme : antar pihak saling berusaha menemukan jalan tengah / solusinya.
6. Integration : dengan mufakat atau keputusan bersama,mempertimbangkan pendapat yang bertentangan kemudian ditelaah hingga mencapain suatu kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar